AJ

Sikap Rini terhadap kekerasan
0 (0)

Posted on 02.07.24

Anak Jalanan 27

Kegiatan 1^—forum

Bagaimana caranya anak-anak jalanan khususnya perempuan melindungi diri mereka dari terjadinya kekerasan?

Kegiatan 2^{—mendengarkan & latihan}

DengarkanTranskripsiL1L2L3L4

Dengarkan rekaman ini dan kerjakan latihan-latihan berikut.

Juliani	:	Dulu waktu di jalanan, nggak takut itu kalo misalnya terjadi kekerasan atau gimana gitu?
Rini	:	Ya takut. Tapi percaya saja, ada temen kok, yang masih care sama kita, masih peduli ya… Teman seperti temen-temen cowok.
Juliani	:	Dan mereka gimana sikap teman-teman cowok terhadap teman-teman perempuan gitu?
Rini	:	Ya kalo sudah kenal baik sama kita ya biasa, melindungi juga bisa.
Juliani	:	Mereka nggak menyalahgunakan itu?
Rini	:	Ya itu tergantung ceweknya. Kalo ceweknya bisa disalahgunakan ya disalahgunakan, kalo tidak ya mereka nggak akan minta. Ya itu tergantung ceweknya aja.
Juliani	:	Tapi ceweknya mungkin nggak mau, tapi terus dipaksa atau gimana gitu?
Rini	:	Mmm… ya ada juga. Ya tinggal ceweknya berani melawan tidak. Sekali itu dia bilang tidak mau, besok bilang tidak, pasti nggak diganggu. Tapi kalo sekarang bilang tidak mau, besok bilang mau, ya sama saja.
Juliani	:	Kalo Rini pernah ndak mengalami itu? Diganggu gitu?
Rini	:	Dulu pernah. Tapi nggak mau. Jadinya ditonjok.
Juliani	:	Rininya yang ditonjok?
Rini	:	Iya.
Juliani	:	Nah, terus dibalas tonjok gitu?
Rini	:	Nggak dong. Cuman diam, nggak berani melawan. Tapi habis itu ada temen datang, orangnya nggak ngganggu lagi. Habis itu, ya banyak temen yang melindungi. Kalo kita baik sama mereka, mereka juga baik sama kita, gitu. Kita hormat sama mereka, mereka juga hormat sama kita. Jadi tergantung sikap kita membawa diri.
Juliani	:	Kalo yang temen-temen cewek juga banyak waktu itu, Rini?
Rini	:	Heh?
Juliani	:	Temen-temen cewek yang di jalanan juga banyak?
Rini	:	Waktu seangkatan saya?
Juliani	:	He’eh.
Rini	:	O banyak, lebih banyak dulu.
Juliani	:	Kenapa kok lebih banyak dulu?
Rini	:	Iya nggak tahu. Cuman tahunya aku dulu temen-temenku di open house pertama itu banyak. Lebih… ya ada kalo sepuluh, sebelas orang satu tempat. Makanya rame terus. Ada gap-gapan. Rame, lucu, pokoknya semua rasa ada deh.
Juliani	:	Terus kalo menurut Rini krisis ini mempengaruhi ndak, mempengaruhi jumlah mereka yang hidup di jalan ndak? Tambah banyak atau kok sekarang cari uangnya tambah susah, gimana?
Rini	:	Pengaruhnya banyak dan macem-macem kayaknya.
Juliani	:	Misalnya?
Rini	:	Sekarang di perempatan-perempatan tidak pernah sepi, banyak pengamen. Entah itu anak jalanan atau bukan, tapi yang tahu itu banyak pengamen. Tapi kayaknya kebanyakan dari kampung kan? Mereka jadi menggusur tempat-tempat anak jalanan mangkal. Terus cewek-ceweknya, ya kalo saya melihat dan saya merasa sekarang cewek-ceweknya lebih berani.
Juliani	:	Lebih berani dalam artian?
Rini	:	Mmm… mungkin soal… kalo dulu kita masih walaupun kita jualan atau apa gitu, kita masih malu mengakui. Maksudnya ora… cewek nggak akan mengakui kalo dia itu bekerja seperti itu. Tapi sekarang kadang itu sudah tidak terlalu menakutkan untuk diakui gitu lho. Ya karena emang hidup susah, cari uang susah, gimana lagi? Itu cara termudah to?

Carilah kata-kata yang tersembunyi ini: to respect • attitude • to be ashamed of • crisis • for sure • caring

Kegiatan 3^—forum

Rini mengalami kekerasan yaitu dipukul karena tidak mau diganggu dan ia datang pada sebuah LSM untuk mengadu dan meminta perlindungan hukum. Buatlah percakapannya!

Kegiatan 4^—pr

Dengarkan lagi rekaman di atas dan jawab pertanyaan berikut dengan kalimat lengkap.

Apa yang dilakukan Rini sewaktu ia ditonjok?
Bagaimana reaksi teman-temannya setelah kejadian itu?
Apa pendapatnya tentang "hubungan persahabatan" di antara anak-anak jalanan?
Apa yang diceritakan Rini tentang teman-temannya yang perempuan?
Apa pendapatnya tentang pengaruh krisis ekonomi terhadap naik turunnya jumlah anak jalanan?
Apa pula pendapatnya tentang "keberanian" anak-anak jalanan perempuan sekarang ini?

Kegiatan 5^{—kosa kata}

Ulas dan hafalkan kosa kata di bawah ini.

[qdeck align=”center”] [q]

balas

[a]

to reply, response

[q]

berani

[a]

brave; daring; audacious; unafraid; bold; courageous

[q]

berjualan

[a]

to sell for a living; hawking

[q]

deh

[a]

Particle: ‘I am telling you; that’s certainly the case’.

[q]

entah… atau…

[a]

whether… or…

[q]

entah

[a]

who knows, I don’t know

[q]

he’eh

[a]

affirmative particle; yes

[q]

hormat

[a]

respect

[q]

kayaknya

[a]

(Coll.) = sepertinya, it seems like

[q]

macem

[a]

(Coll) = macam

[q]

makanya

[a]

that’s why

[q]

mangkal

[a]

to have as one’s base of operations; place where people hang out

[q]

melawan

[a]

to oppose, fight back, be against

[q]

melindungi

[a]

to protect

[q]

memaksa

[a]

to force

[q]

membawa diri

[a]

to get along with others, behave properly

[q]

memengaruhi

[a]

to influence; to affect

[q]

mengakui

[a]

to admit, confess, acknowledge

[q]

menggusur

[a]

to remove (people from their land)

[q]

menyalahgunakan

[a]

to abuse

[q]

ndak

[a]

(Coll) =tidak

[q]

nggak dong

[a]

no way! are you kidding?

[q]

pengamén

[a]

a person who entertains in public for donations

[q]

perempatan

[a]

crossroads; 4-way junction

[q]

ramé

[a]

(Coll) = ramai

[q]

seangkatan

[a]

to be of one generation

[q]

sepi

[a]

quiet, still, desolate

[q]

sikap

[a]

attitude

[/qdeck]

Daftar Kata

Please note that all vocabulary items printed in bold may appear in exams.

peduli	to care about; meddle; bother about; mind
sikap	attitude
lindung, me-i	to protect
salahguna, meny-kan	to abuse
paksa, mem-	to force
berani	brave; daring; audacious; unafraid; bold; courageous
lawan, me-	to oppose, fight back, be against
ndak	(Coll) =tidak
pernah ndak?	Have you… or not?
ditonjok	(Jkt) being punched
balas	to reply, response
nggak dong	no way! are you kidding?
hormat	respect
bawa, mem- diri	to get along with others, behave properly
angkat, se-an	to be of one generation
he’eh	affirmative particle; yes
makanya	that’s why
rame	(Coll) = ramai
deh	Particle ‘deh’ occurs with statements as an emphatic particle urging the listener to believe what is being said: ‘I am telling you; that’s certainly the case’.
pengaruh, mem-i	to influence; to affect
mempengaruhi ndak?	does it have an impact [on the number of street children] or not?
macem	(Coll) = macam
kayaknya	(Coll) = sepertinya, it seems like this is the case
perempatan	crossroads; 4-way junction
sepi	quiet, still, desolate
pengamén	a person who entertains in public for donations
entah	who knows, I don’t know
entah… atau…	whether… or…
yang tahu	Here: yang saya tahu
kayaknya	(Coll.) = sepertinya, it seems like
gusur, meng-	to remove (people from their land)
pangkal, m-	to have as one’s base of operations; place where people hang out
berani	daring; audacious; unafraid; bold
jualan	to sell for a living. Here: to prostitute oneself
aku, meng-i	to admit, confess, acknowledge
ora	(Javanese) = jangan

Rina kembali ke kehidupan normal
0 (0)

Posted on 02.07.24

Anak Jalanan 26

Kegiatan 1^—forum

Kira-kira apakah di antara bekas anak jalanan yang sudah meninggalkan kehidupan jalanan ada yang masih ingin kembali ke komunitas mereka yang lama? Bagaimana mereka menghadapi godaan seperti ini?

Kegiatan 2^{—mendengarkan & latihan}

DengarkanTranskripsiL1L2L3L4L5L6L7

Dengarkan rekaman ini dan kerjakan latihan-latihan berikut.

Bagian terakhir seri dokumenter Potret Kehidupan Anak Jalanan Yogyakarta akan ditutup dengan kisah kehidupan seorang bekas anak jalanan perempuan yang berhasil kembali ke kehidupan – dalam tanda kutip – “normal”, yang artinya kembali ke masyarakat. Rini, demikian panggilannya, saat ini berusia 20 tahun, akan menceritakan tantangan yang dihadapinya untuk kembali ke kehidupan normal, walaupun ia sendiri mengatakan belum sepenuhnya normal, karena kadang-kadang ia masih mencari teman-temannya sesama anak jalanan di jalan. Tetapi saat ini Rini telah memiliki pekerjaan, menyewa kamar sendiri, dan bahkan menjadi relawan di rumah singgah Indrianati untuk membantu sesama teman anak jalanan lainnya. Rini akan memulai dengan masa lalunya, sejak kapan ia berada di jalan.

Rini	:	Dari akhir tahun sembilan enam… ya November ’96.
Juliani	:	November ’96 sampai?
Rini	:	Sampai… sekarang kadang-kadang juga masih.
Juliani	:	Kalau saya boleh tahu, apa sih enaknya hidup di jalanan itu? Kenapa kok banyak, banyak sekali temen-temen yang seneng hidup di jalanan itu?
Rini	:	Ya jadi banyak temen, ya kesenengan orang kan sendiri-sendiri ya. Ada yang seneng terus bebas nggak ada aturan, ada yang seneng aja karena bisa… bisa… bisa… bisa… opo yo? Bisa punya temen banyak.
Juliani	:	Tapi kan misalnya kalo sekolah pun kan temennya bisa banyak? Atau di kampung kan temennya juga bisa banyak?
Rini	:	Iya, tapi kan beda. Kalo di sekolah masih tetep ada aturan, kalo di jalan kan tidak ada aturan.
Juliani	:	Apakah itu yang menjadi daya tariknya, bahwa tidak ada aturan itu, kebebasan itu?
Rini	:	Mmm… nggak juga.
Juliani	:	Kalo Rini alasannya kenapa?
Rini	:	Aku dulu cuma sebenernya cuman ikut-ikutan… Ikut-ikutan temen jalan, habis itu punya… seneng punya teman banyak, akhirnya terus berlanjut sampai sekarang.
Juliani	:	Rini masih punya orang tua?
Rini	:	Masih.
Juliani	:	Tinggalnya di mana?
Rini	:	Di Jogja.
Juliani	:	Tapi masih berhubungan ndak dengan orang tua?
Rini	:	Nggak. Sudah lama tidak.
Juliani	:	Adik-adik, kakak, punya juga?
Rini	:	Punya.
Juliani	:	Dengan mereka juga berhubungan?
Rini	:	Ada satu ya, yang masih berhubungan. Karena dulunya sebenernya saya cuman ikut-ikutan adik saya.
Juliani	:	Sekarang adiknya di mana?
Rini	:	O sekarang sudah menikah. Sudah punya anak satu. Mau punya anak dua.
Juliani	:	Jadi selama itu di jalanan yang beneran waktu itu berapa tahun?
Rini	:	Yang benar-benar di jalan?
Juliani	:	He’eh.
Rini	:	Berapa tahun ya? Saya setelah kenal Inaswasti dulu terus jarang keluar, ya memang masih sih… sampai ’99 kayaknya.
Juliani	:	Tiga tahunan?
Rini	:	He’eh. Tiga tahun.
Juliani	:	Terus kok kehidupan di jalanan itu gimana? Kan dulu kan pasti sudah pengalaman, bisa membedakan antara dulu dengan sekarang. Kok kehidupan dulu di jalanan itu gimana? Apa yang dikerjakan dari pagi sampai sore itu?
Rini	:	Dulu… saya sering keliling terus kok. Nggak, ya dulu ada rumah… Inaswasti yang pertama…di Widonegaran itu kan dekat Malioboro, kadang sering di sana…. Kalo siang itu sukanya di Taman kota, tapi kalo malem di Malioboro.
Juliani	:	Terus kalo di taman kota atau di Malioboro itu ngapain di sana? Nyanyi-nyanyi atau…
Rini	:	Ya cuman nongkrong-nongkrong, ngobrol sama temen-temen.
Juliani	:	Caranya cari uang gimana? Caranya untuk mendapatkan makanan?
Rini	:	Ikut ngamen, ngamen di perempatan.
Juliani	:	Banyak ya? Kalo ngamen dapet duitnya banyak ya?
Rini	:	Ya pokoknya bisa untuk makan aja.
Juliani	:	Terus uangnya ngamen selain untuk makan juga untuk beli rokok, beli obat-obatan gitu?
Rini	:	Nggak.
Juliani	:	Rini dulu ikut apa…..
Rini	:	Ya dulu itu nggak terlalu suka sih. Ya pernah pake tapi cuman beberapa kali. Bukan seorang pecandu.
Juliani	:	Sekarang masih pake?
Rini	:	Nggak. Nggak pernah lagi. Sekarang jadi relawan mosok mau ngasih contoh mabuk? Nanti dijitakin temen-temen sesama relawan nanti aku. Ya keinginan itu masih ada. Waduh…..
Juliani	:	Godaan masih ada?
Rini	:	Godaan itu besar.

Kegiatan 3^—forum

Bagaimana mendidik masyarakat untuk menerima bekas anak-anak jalanan ini kembali ke komunitas masyarakat umum terutama jika mereka bekerja?

Kegiatan 4^—pr

Buatlah cerita singkat perjalanan kehidupan Rini dahulu dan sekarang.

Kegiatan 5^{—kosa kata}

Ulas dan hafalkan kosa kata di bawah ini.

[qdeck align=”center”] [q]

alasan

[a]

reason, excuse

[q]

aturan

[a]

rule

[q]

bekas

[a]

former

[q]

berlanjut

[a]

continued

[q]

berusia

[a]

having an age of; to be the age of

[q]

daya tarik

[a]

attractiveness

[q]

demikian

[a]

[q]

godaan

[a]

temptation

[q]

kayaknya

[a]

(Jkt) = sepertinya

[q]

kisah

[a]

story

[q]

masa lalu

[a]

the past

[q]

masa

[a]

time

[q]

menikah

[a]

to marry

[q]

ngobrol

[a]

(Coll) to talk, chat

[q]

nongkrong

[a]

(Coll) to squat, sit around doing nothing, hang out

[q]

pecandu

[a]

an opioid addict

[q]

perempatan

[a]

intersection, crossroad

[q]

rélawan

[a]

volunteer

[q]

saat

[a]

time

[q]

taman

[a]

a park

[q]

tanda kutip

[a]

quotation mark

[q]

tantangan

[a]

a challenge

[/qdeck]

Daftar Kata

Please note that all vocabulary items printed in bold may appear in exams.

kisah	story
bekas	former
tanda kutip	quotation mark
demikian	so
usia, ber-	having an age of; to be the age of
saat	time
tantang, -an	challenge
rélawan	volunteer
masa	time, ~ lalu, the past
atur, -an	rule
opo yo	(Javanese) = apa ya?
daya	power, ~ tarik, attractiveness
alas, -an	reason, excuse
lanjut, ber-	continued
nikah, me-	to marry
kayak, -nya	(Jkt.) = sepertinya
taman	a park
nongkrong	(Coll.) to squat, sit around doing nothing, hang out
obrol, ngobrol	(Coll.) to talk, chat
empat, per-an	intersection, crossroad
candu, pe-	an opioid addict
jitak, men-	to rap on s.o.’s head
goda, -an	temptation

Peran Pemerintah
0 (0)

Posted on 02.07.24

Anak Jalanan 25

Kegiatan 1^—forum

Menurut Anda, adanya anak jalanan ini mencerminkan kegagalan pihak mana saja, dan kegagalan dalam hal apa?

Kegiatan 2^{—mendengarkan & latihan}

DengarkanTranskripsiL1L2L3L4L5L6L7

Dengarkan rekaman ini dan kerjakan latihan-latihan berikut.

Bertambah banyaknya jumlah anak-anak jalanan mencerminkan bukan hanya kegagalan keluarga dan masyarakat, tapi juga negara. Memang pemerintah pada saat ini dihadapkan berbagai masalah menumpuk yang perlu penanganan segera. Tetapi itu bukan berarti pemerintah tidak perlu memperhatikan masalah yang satu ini. Bagaimanapun juga anak-anak itu adalah anak-anak bangsa yang juga berhak mendapat perlindungan serta perawatan atas kesejahteraan mereka. Jangan sampai mereka bertanya-tanya “Aku ini anak siapa?”

Kegiatan 3^{—kosa kata}

Ulas dan hafalkan kosa kata di bawah ini.

[qdeck align=”center”] [q]

atas

[a]

for

[q]

bangsa

[a]

people

[q]

berhak

[a]

to have the rights to

[q]

bertambah

[a]

to increase, add

[q]

jangan sampai

[a]

don’t go so far as to

[q]

jumlah

[a]

number

[q]

kegagalan

[a]

failure

[q]

kesejahteraan

[a]

wealth, prosperity

[q]

mémang

[a]

indeed

[q]

mencerminkan

[a]

to reflect; mirror

[q]

menumpuk

[a]

to pile up

[q]

negara

[a]

nation

[q]

pemerintah

[a]

government

[q]

penanganan

[a]

handling; dealing with; taking care of

[q]

perawatan

[a]

treatment, nursing, care

[q]

perlindungan

[a]

protection

[q]

segera

[a]

immediately

[/qdeck]

Daftar Kata

Please note that all vocabulary items printed in bold may appear in exams.

tambah, ber-	to increase, add
jumlah	number
cermin, men-kan	reflect
gagal, ke-an	failure
negara	nation
mémang	indeed
perintah, pem-	government
tumpuk, men-	to pile up
tangan, pen-an	handling; dealing with; taking care of
segera	immediately
bangsa	people
hak, ber-	to have the rights to
lindung, per-an	protection
rawat, pe-an	treatment, nursing, care
atas	for
sejahtera, ke-an	wealth, prosperity
sampai	to arrive, jangan ~ don’t go so far as to

Pak Suhardo
0 (0)

Posted on 02.07.24

Anak Jalanan 24

Kegiatan 1^—forum

Menurut Anda, ketakutan-ketakutan apa yang mungkin dimiliki warga atau penduduk yang bertetangga dengan sebuah rumah penampungan anak jalanan?
Apa ketakutan-ketakutan tersebut wajar? Jika ya, mengapa, dan jika tidak, mengapa?

Kegiatan 2^{—mendengarkan & latihan}

DengarkanTranskripsiL1L2L3L4L5L6

Dengarkan rekaman ini dan kerjakan latihan-latihan berikut.

Bagaimana tanggapan masyarakat kampung sendiri terhadap rumah singgah itu? Berikut Bapak Suhardo Mulyohadiutomo, ketua RW Dipowinatan, di mana rumah singgah Indrianati berada.

Suhardo M

Warga di kampung Dipowinatan sementara menerima. Namun memang pernah terjadi juga keluhan-keluhan dari warga sekitarnya yang terdekat. Istilahnya sering meresahkan, juga hilir-mudik anak-anak jalanan tersebut. Itu kan istilahnya ‘acak-acakan’. Dilihat fisiknya terutama bermacam-macam rambut yang diberi warna, cat, kemudian dipotong itu botak di tengah ada rambutnya. Apalagi… kalo pakaian memang ya mbak ya, pakaian kan dia orang jalanan.

Kemudian juga, ada keluhan warga sering ada suara-suara yang kurang pas, istilahnya rusuh gitu anak-anak itu. Kemudian juga tetangga sebelahnya juga sering kan apa main-main melempar, tapi ndak tahu kalo itu, jendela itu ruangan tempat tidur atau tempat… dan sebagainya. Sering terjadi seperti itu. Untuk kepengurusan, sering kita ajak pertemuan RT, RW, semalam juga kami ajak supaya bisa komunikasi dengan baik. Supaya bisa mengadakan tata-tertib terhadap anak-anak dengan baik, maksudnya ke situ.

Pernah juga terjadi masalah pada jam sebelas malam. Perkelahian di situ, nelpon ke RW, saya. Kemudian pengurus ada yang nelpon ke kepolisian, ternyata penghuni anak di situ yang usianya sudah agak dewasa katanya dipukuli oleh seorang laki-laki ya kemungkinan dikatakan pacarnya itu. Tapi setelah akan diurus, tahu-tahu pemudanya tersebut itu menyelinap, lari gitu, nggak jadi diurus. Ya pemudanya bertato dan sebagainya itu. Menghadapi tamu-tamu kepengurusan kampung tidak sadar mungkin, dia ngliga (= bertelanjang dada) dan sebagainya itu. Ya seakan-akan warga itu… setelah kontrak habis mbok ya o yang punya rumah itu tidak usah… maksudnya ke situ.

Tapi saya sebagai pengurus RW, warga saya anjurkan belas kasihan dan juga dimaklumi. Sebab seakan-akan tidak ada pembinaan. Saya pantau pengurusnya sendiri untuk membina itu ya katanya sukar. Membina seperti anak-anak biasa itu sukar. Karena bermacam-macam perilaku, tadi malam bilang demikian. Bermacam-macam tingkah, beraneka ragam asal-usul dan sebagainya. Dan komunikasinya di jalanan. Sudah berubah total pribadi masing-masing, sering tidak sadar mana yang baik, mana yang tidak baik, atau tata tertib.

Saya menganjurkan juga, tata tertibnya bagaimana, ditulis, kemudian di luar juga ditulis yang besar “jam tamu”. Menerima teman itu sering tidak terbatas. Lha kalo ada sekelompok pemuda yang ronda itu kan juga sering curiga dan sebagainya. Ya itu yang saya sayangkan. Pembinaan itu semacam kurang, tidak ada.

Lha kemudian, katanya mengadakan keterampilan. Anak-anak yang seperti itu diberi keterampilan apa? Tapi untuk saya, mbok ya o diberi keterampilan yang sesuai untuk mencari uang. Kan anak-anak jalanan itu saya amati, saya lihat, kan untuk sehari-hari meminta uang dengan cara menyanyi, ngamenlah. Tetapi ngamennya kurang sempurna. Hanya pake tutup botol, tutup Sprite, tutup botol Aqua dan sebagainya. Lha saya anjurkan keterampilan mbok langsung ke situ. Bisa untuk cari uang. Diajari gitar atau nyanyi. Ya biarpun hanya satu kalimat, saya bilang gitu. Kan pegang ketipung atau pegang gitar sambil menyanyi. Tidak usah sempurna, ha syukur kalo bisa sempurna. Sekelompok, bisa semacam grup, siapa tahu grup itu kalau seperti di televisi bisa mencuat, bisa tampil di televisi kalau memang… tapi sementara kan langsung untuk cari uang. Ha saya kalo melihat hanya tutup dengan kayu dengan… iya to? Atau hanya kepel diepyek-epyek itu kan kurang menarik. Itu kan seakan-akan orang memberi itu kan hanya sekedar pelampiasan untuk belas kasih.

Ya meskipun demikian dalam mobil mungkin kan mesti juga menafsir, menilai “o bagus itu, ada gitar, ada lagu-lagu”, meskipun hanya di perempatan itu nggak sempat itu beberapa larik itu nggak sempat, hanya satu larik saja. Satu bait…

Kegiatan 3^—pr

Buatlah dialog antara Anda dengan seorang warga masyarakat yang rumahnya berdekatan dengan rumah singgah. Anda menanyakan pendapat dari warga masyarakat tersebut tentang adanya rumah singgah itu!

Kegiatan 4^{—kosa kata}

Ulas dan hafalkan kosa kata di bawah ini.

[qdeck align=”center”] [q]

acak-acakan

[a]

in disorder

[q]

ajak

[a]

to invite

[q]

aneka ragam

[a]

various kinds of

[q]

apa

[a]

hesitation marker

[q]

asal-usul

[a]

origins; background

[q]

belas kasihan

[a]

mercy, pity

[q]

bertato

[a]

to have tattoos

[q]

botak

[a]

bald

[q]

cat

[a]

paint, tint

[q]

curiga

[a]

suspicious, suspect

[q]

gitar

[a]

guitar

[q]

hilir-mudik

[a]

to and fro

[q]

istilah

[a]

term, name

[q]

keluhan

[a]

complaint

[q]

kepengurusan

[a]

management, leadership

[q]

main-main

[a]

for fun

[q]

melémpar

[a]

to throw

[q]

memaklumi

[a]

to be understanding of

[q]

mengamati

[a]

to observe

[q]

menganjurkan

[a]

to recommend

[q]

menyayangkan

[a]

to regret

[q]

meresahkan

[a]

to disturb

[q]

namun

[a]

although

[q]

pantau

[a]

to monitor

[q]

pas

[a]

appropriate, proper

[q]

pembinaan

[a]

guidance, care, supervision, support

[q]

penghuni

[a]

resident

[q]

pengurus

[a]

manager, board member

[q]

perilaku

[a]

behavior

[q]

perkelahian

[a]

fight, brawl

[q]

pertanggungan

[a]

responsibility

[q]

pribadi

[a]

an individual; a person

[q]

rusuh

[a]

restless, disturbed

[q]

sadar

[a]

aware, conscious

[q]

seakan-akan

[a]

as if

[q]

sebab

[a]

because

[q]

sekitarnya

[a]

the surrounding area

[q]

sempurna

[a]

complete; perfect

[q]

sukar

[a]

difficult

[q]

syukur

[a]

thank God

[q]

tahu-tahu

[a]

apparently; it turned out, to my surprise

[q]

tampil

[a]

to appear

[q]

tanggapan

[a]

idea, conception, reaction

[q]

tata-tertib

[a]

order, regulations (for conduct)

[q]

tingkah

[a]

behavior, action

[q]

tutup botol

[a]

bottle caps (used as percussion instruments)

[q]

warga

[a]

residents

[/qdeck]

Daftar Kata

Please note that all vocabulary items printed in bold may appear in exams.

tanggap, -an	idea, conception, reaction
RW	Rukun Warga (administrative unit at the next-to-lowest level)
namun	although
keluh, -an	complaint
warga	residents
sekitarnya	the surrounding area
istilah	term, name, ~nya hesitation marker: how shall I say it…
resah, me-kan	to disturb
hilir-mudik	to and fro
acak-acakan	in disorder
fisik,-nya	someone’s physical characteristics
cat	paint, tint
botak	bald
pas	appropriate, proper
rusuh	restless, disturbed
apa	hesitation marker
main-main	for fun
lémpar, me-	to throw
urus, kepeng-an	management, leadership
RT	= Rukun Tetangga, neighbourhood board
ajak	to invite
tanggung per-an	responsibility
tata-tertib	order, regulations (for conduct)
kelahi, per-an	fight, brawl
urus, peng-	manager, board member
huni, peng-	resident
tahu-tahu	apparently; it turned out, to my surprise
selinap, meny-	to slip away
tato, ber-	to have tattoos
sadar	aware, conscious
seakan-akan	as if
mbok	(Javanese) a coaxing particle
anjur, meng-kan	to recommend
belas kasih, -an	mercy, pity
maklum, me-i	to be understanding of
sebab	because
bina, pem-an	guidance, care, supervision, support
pantau	to monitor
sukar	difficult
perilaku	behavior
tingkah	behavior, action
aneka ragam	various kinds of
asal-usul	origins; background
pribadi	an individual; a person
lha	(Javanese) exclamatory particle
jam tamu	= jam berkunjung, visiting hours,
ronda	rounds, patrol
curiga	suspicious, suspect
sayang, meny-kan	to regret
amat, meng-i	to observe
ketipung	k.o. small hand drum
sempurna	complete; perfect
tutup botol	bottle caps (used as percussion instruments)
gitar	guitar
syukur	thank God
cuat, men-	to surface
tampil	to appear
kepel	(Javanese) telapak tangan
epyek-epyek, di-	(Javanese) to shake repeatedly
lampias, pe-an	releasing
tafsir, men-	to interpret, judge, appraise
nilai, me-	to value, (here) appreciate
larik	(Javanese) = baris, line (of a poem, song)
bait	verse

Peran masyarakat
0 (0)

Posted on 02.07.24

Anak Jalanan 23

Kegiatan 1^—forum

Menurut Anda, bagaimana kesan umum masyarakat terhadap anak jalanan? Bagaimana kesan umum tersebut membantu – atau justru melemahkan – usaha penanganan anak jalanan?
Jika Anda seorang pekerja LSM yang mendirikan rumah penampungan anak jalanan, tindakan-tindakan sederhana apa yang bisa Anda lakukan untuk melibatkan tetangga-tetangga sekitar sehingga anak-anak jalanan di tempat Anda tidak merasa teralienasi oleh lingkungan sekitar?

Kegiatan 2^{—mendengarkan & latihan}

DengarkanTranskripsiL1L2L3L4L5L6L7L8

Dengarkan rekaman ini dan kerjakan latihan-latihan berikut.

Yang juga turut menentukan berhasil-tidaknya anak-anak keluar dari situasinya adalah masyarakat. Anak-anak jalanan ini telah terbiasa hidup dengan norma-norma jalan yang kadang kala tidak sesuai atau bahkan bertabrakan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Masyarakat seringkali memandang anak-anak itu sebagai sumber gangguan dan kegaduhan yang harus disingkirkan jauh-jauh dari mereka. Banyak masyarakat yang bersikap apriori terhadap anak-anak jalanan ini. Nah, bagaimana tanggapan masyarakat kampung terhadap keberadaan rumah singgah untuk anak-anak jalanan? Berikut Dian, direktur rumah singgah Indrianati.

Dian	:	Ya ada yang pro dan kontra, ya. Bagaimanapun masyarakat sudah terbentuk dengan norma-normanya yang sedemikian rupa, apalagi masyarakat Jawa ya, sangat mengutamakan keselarasan, damai, tenteram, gitu. Nah, terus, ketika ada sekelompok remaja-remaja funky , gitu ya, dengan penampilan yang aneh, kemudian omongan yang kasar, misuh (=menyumpahi) gitu ya, di telinga masyarakat sekitar juga agak terganggu. Jadi, secara ini ya, secara… mungkin secara… bahwa anak-anak ini perlu mendapat pembinaan. Permintaan masyarakat mereka perlu mendapat pembinaan, ya itu perlu. Perlu mendapat perhatian atau apa, itu perlu. ‘Tapi, ya jangan inilah, jangan mengganggu-mengganggu kami sekali,’ itu permintaan dari warga masyarakat.
Juliani	:	Tetapi sebenarnya ‘mengganggu’ dalam artian hanya menggunakan kata-kata itu tadi ya?
Dian	:	Iya.
Juliani	:	Mereka kan tidak mengganggu, membuat keonaran atau bagaimana…
Dian	:	A… ya, sebenarnya anak-anak ini tahu aturan-aturan kampung. Mengganggunya itu ya karena dilihat mata nyepeti [=tidak enak dipandang], wong pakaiannya kayak gitu, tatoan gitu, atau omongannya untuk telinga itu kok bikin ini… Tapi kasus pencurian atau apa itu selama ini saya belum menerima laporan ya. Mungkin dulu ada apa ya, anak kecil dulu, burung atau apa ya dulu itu, tapi tidak sampai ke kita.
Juliani	:	Lalu, apakah Indriananti juga melibatkan masyarakat setempat?
Dian	:	Kita mencoba melibatkan masyarakat dalam artian ketika kita mempunyai acara gitu kita undang, dan sebenarnya lebih, lebih luas lagi adalah bagaimana masyarakat kampung di mana kita tinggal ini bisa menjadi masyarakat di mana anak-anak belajar lagi berintegrasi dengan masyarakat. Supaya mereka tidak semakin teralienasi, gitu ya mbak ya, semakin terpisah jauh dari masyarakat. Nah mereka mau coba itu dan tentu usaha ke arah situ itu butuh proses ya. Mereka menghadapi benturan-benturan. Untuk bisa beradaptasi dengan norma masyarakat itu tentu mereka mengalami benturan-benturan. Dan sebenarnya butuh masyarakat yang mau menerima kenylenehan [nyleneh=aneh, eksentrik] anak-anak ini. Tidak kemudian langsung men- judgement atau menstigma mereka sebagai anak nakal yang bikin resah aja di kampung, ‘pergi aja kalian dari sini’ misalnya kayak gitu. Tapi selama ini kampung Dipowinatan saya pikir cukup bisa menerima ya, walaupun kami dapat teguran dan itu bagus juga karena pengurus kampung jujur dengan keresahannya. Jadi kita bisa introspeksi juga dan bilang ke anak-anak.

Gelek, pendamping di Indrianati, menambahkan:

Gelek

Masyarakat kan sebenarnya menolak sebenarnya, kehadiran anak jalanan dan bahkan lembaga-lembaga yang pingin memberi penguatan-penguatan kepada mereka ini. Ya, itu kesulitan kita. Jadi karena mereka dicap sebagai punya stigma negatif ‘anak nakal’, kemudian bahkan kalau perempuan itu mungkin dianggap pelacur, gitu. Jadi ya memang seringnya dianggap pelacur kalo yang perempuan, karena fokus kita di perempuan.

Carilah kata-kata yang tersembunyi ini: separated (from) • founder • a reprimand • rules • clothes • norm • to reject • a source • peaceful

Kegiatan 3^{—kosa kata}

Ulas dan hafalkan kosa kata di bawah ini.

[qdeck align=”center”] [q]

acara

[a]

program

[q]

anéh

[a]

strange

[q]

aturan

[a]

rule

[q]

benturan

[a]

clash

[q]

berhasil tidaknya

[a]

be successful or not (whether it fails or succeeds)

[q]

bertabraan

[a]

to collide, clash

[q]

damai

[a]

peace, peaceful

[q]

jujur

[a]

honest

[q]

kadang kala

[a]

sometimes

[q]

keberadaan

[a]

existence

[q]

keselarasan

[a]

harmonious, social harmony

[q]

luas

[a]

wide

[q]

melibatkan

[a]

to involve

[q]

mencap

[a]

to stamp, to brand

[q]

menentukan

[a]

to determine

[q]

mengutamakan

[a]

give priority to

[q]

menyingkirkan

[a]

to remove, put away, eliminate, get rid of s.o.

[q]

meresahkan

[a]

to disturb

[q]

norma

[a]

values

[q]

pembinaan

[a]

guidance, care, supervision, support

[q]

penampilan

[a]

performance, appearance

[q]

rumah singgah

[a]

shelter

[q]

seringkali

[a]

oftentimes

[q]

setempat

[a]

local

[q]

sumber

[a]

source

[q]

tanggapan

[a]

response, idea, conception, reaction

[q]

teguran

[a]

reprimand, complaint

[q]

tenteram

[a]

peace, absence of conflict, peaceful

[q]

terbentuk

[a]

formed

[q]

terbiasa

[a]

to be/get used to, be/get accustomed to s.th.

[q]

turut

[a]

to to have a share in, to contribute to

[q]

usaha

[a]

effort

[q]

warga

[a]

member (of a community)

[/qdeck]

Daftar Kata

Please note that all vocabulary items printed in bold may appear in exams.

turut	to have a share in, to contribute to
tentu, men-kan	to determine
berhasil tidaknya	be successful or not (whether it fails or succeeds)
biasa, ter-	to be/get used to, be/get accustomed to s.th.
norma	values
kadang kala	sometimes
tabrak, ber-an	to collide, clash
seringkali	oftentimes
sumber	source
gaduh, ke-an	tumult, brawl
singkir, meny-kan	to remove, put away, eliminate, get rid of s.o.
apriori	prejudicial, without inquiring into causes
tanggap, -an	response, idea, conception, reaction
ada, keber-an	existence
bentuk, ter-	formed
tampil, pen-an	performance, appearance
anéh	strange
misuh	(Javanese) curse
rumah singgah	shelter
utama, meng-kan	give priority to
selaras, ke-an	harmonious, social harmony
damai	peace, peaceful
tenteram	peace, absence of conflict, peaceful
bina, pem-an	guidance, care, supervision, support
warga	member (of a community)
onar, ke-an	disturbance
atur, -an	rule
wong	(Javanese) = orang. Both wong and orang do not only mean ‘man’, but also have a second usage as an emphatic particle expressing surprise often in combination with disagreement.
tato, -an	= bertato, to have tattoos
omong, -an	speech
libat, me-kan	to involve
tempat, se-	local
acara	program
luas	wide
alienasi, ter-	alienated
usaha	effort
bentur, -an	clash
nyeleneh, ke-an	(Javanese) = kelainan, keanehan, kejanggalan (describes an odd or eccentric looking person)
stigma, menstigma	to stigmatize
resah, me-kan	to disturb
tegur, -an	reprimand, complaint
jujur	honest
cap, men-	to stamp, to brand

AJ

Anak Jalanan 27

Kegiatan 1—forum

Kegiatan 2—mendengarkan & latihan

Kegiatan 3—forum

Kegiatan 4—pr

Kegiatan 5—kosa kata

Daftar Kata

Anak Jalanan 26

Kegiatan 1—forum

Kegiatan 2—mendengarkan & latihan

Kegiatan 3—forum

Kegiatan 4—pr

Kegiatan 5—kosa kata

Daftar Kata

Anak Jalanan 25

Kegiatan 1—forum

Kegiatan 2—mendengarkan & latihan

Kegiatan 3—kosa kata

Daftar Kata

Anak Jalanan 24

Kegiatan 1—forum

Kegiatan 2—mendengarkan & latihan

Kegiatan 3—pr

Kegiatan 4—kosa kata

Daftar Kata

Anak Jalanan 23

Kegiatan 1—forum

Kegiatan 2—mendengarkan & latihan

Kegiatan 3—kosa kata

Daftar Kata

Kegiatan 1^—forum

Kegiatan 2^{—mendengarkan & latihan}

Kegiatan 3^—forum

Kegiatan 4^—pr

Kegiatan 5^{—kosa kata}

Kegiatan 1^—forum

Kegiatan 2^{—mendengarkan & latihan}

Kegiatan 3^—forum

Kegiatan 4^—pr

Kegiatan 5^{—kosa kata}

Kegiatan 1^—forum

Kegiatan 2^{—mendengarkan & latihan}

Kegiatan 3^{—kosa kata}

Kegiatan 1^—forum

Kegiatan 2^{—mendengarkan & latihan}

Kegiatan 3^—pr

Kegiatan 4^{—kosa kata}

Kegiatan 1^—forum

Kegiatan 2^{—mendengarkan & latihan}

Kegiatan 3^{—kosa kata}