Selamat sore, Bu. Silakan masuk. Duduk di sini saja. | Terima kasih Dokter. |
Nah. Apakah Ibu sudah pernah berobat ke sini? | Sudah, Bu. Dua bulan yang lalu. Waktu itu saya sakit perut dan muntah-muntah. |
O, ya ya. Bagaimana sekarang? Apakah perutnya sudah sembuh? | Sudah, Dokter. Tetapi sekarang saya sakit lagi. |
Sakit apa? | Aduh, Dokter. Saya cepat capai dan sering pusing. Kadang-kadang saya sakit kepala. Saya mudah pilek dan sering batuk-batuk. |
Hmmm. Sudah berapa lama ada gejala semacam itu? | Belum lama. Sejak dua minggu yang lalu. Saya sakit apa, ya, Bu? |
Hmm. Nanti dulu. Ibu, umurnya berapa? | Umur saya dua puluh tiga tahun. |
Apakah Ibu sudah kawin? | Sudah, Bu. Tetapi sekarang kami sudah bercerai. Saya tinggal di rumah orang tua bersama ibu dan adik-adik. |
Apakah Ibu sudah bekerja? | Sudah, Bu. Saya bekerja sebagai karyawan di pabrik sepatu Nike. |
O begitu. Berapa hari seminggu? | Biasanya enam hari seminggu, sepuluh jam sehari. Saya libur pada hari Jumat. |
Hmmm. Dan apakah Ibu juga punya tugas di rumah? | Oooo, banyak Bu dokter. Ayah saya sudah lama meninggal, ibu saya sudah tua sehingga saya yang harus memasak untuk adik-adik saya, dan saya juga yang mengurus rumah. Kami tidak punya pembantu. |
Hmmmm, berat juga. Ibu kelihatan kurus. Berat badan biasanya berapa? | Biasanya 60 kilo, Bu, tetapi akhir-akhir ini berat badan saya turun menjadi 50 kilo. |
Baik, sekarang saya mau memeriksa tenggorokan Ibu. Coba, buka mulut. Hmm, keluarkan lidah. Ucapkan aaaahhh. | Ahhhhh. Bagaimana, Bu. Apakah tenggorokan saya merah? |
Tidak. Kelihatannya tenggorokan Ibu tidak apa-apa. Sekarang berdiri. Angkat tangan kanan. Angkat tangan kiri. | Aduh! Kalau saya mengangkat tangan kiri saya begini, punggung saya sakit, Dok. |
Bu, boleh saya bertanya. Apakah Ibu selalu sarapan sebelum berangkat ke pabrik? | Wah! Jarang. Soalnya, pada pagi hari saya harus mengurus adik-adik. Saya tidak punya waktu untuk sarapan. |
Hmmm. Begini, Bu. Saya kira Ibu tidak sakit, hanya capai dan terlalu sibuk. | O, begitu. Apa yang sebaiknya saya lakukan supaya saya tidak merasa sakit dan capai? |
Pertama-tama, saya mengusulkan supaya Ibu makan pagi setiap hari. Jangan berangkat ke pabrik kalau belum makan. | Baik, Dokter. Sebaiknya saya makan apa? |
Nasi dengan telur, sayuran dan buah. Lalu saya minta supaya Ibu minum obat Energen. | Obat apa itu? |
Semacam tonikum yang dibuat dari beras, buah-buahan dan sayur-sayuran. | Bisa saya beli di apotek? |
Bisa. Harganya tidak begitu mahal. Hanya Rp.12.500 sebotol. | Apakah ada lagi yang perlu saya lakukan? |
Saya mengusulkan supaya Ibu beristirahat di rumah kalau Ibu merasa capai atau pusing. Jangan bekerja. | O, baik, Dokter. |
Saya kira sudah cukup, Ibu. Ibu boleh membayar di depan. | Berapa, Dokter? |
Hanya dua puluh lima ribu. | Terima kasih dokter. Saya minta diri. Permisi dulu. |
Mari. Mudah-mudahan Ibu cepat sembuh. | |