Comprehension - Pemahaman

Seorang Wanita Berobat ke Dokter

dokter Selamat sore, Bu. Silakan masuk. Duduk di sini saja. pasien Terima kasih Dokter. 
dokter Nah. Apakah Ibu sudah pernah berobat ke sini? pasien Sudah, Bu. Dua bulan yang lalu. Waktu itu saya sakit perut dan muntah-muntah.
dokter O, ya ya. Bagaimana sekarang? Apakah perutnya sudah sembuh? pasien Sudah, Dokter. Tetapi sekarang saya sakit lagi.
dokter Sakit apa? pasien Aduh, Dokter. Saya cepat capai dan sering pusing. Kadang-kadang saya sakit kepala. Saya mudah pilek dan sering batuk-batuk.
dokter Hmmm. Sudah berapa lama ada gejala semacam itu? pasien Belum lama. Sejak dua minggu yang lalu. Saya sakit apa, ya, Bu?
dokter Hmm. Nanti dulu. Ibu, umurnya berapa? pasien Umur saya dua puluh tiga tahun.
dokter Apakah Ibu sudah kawin? pasien Sudah, Bu. Tetapi sekarang kami sudah bercerai. Saya tinggal di rumah orang tua bersama ibu dan adik-adik.
dokter Apakah Ibu sudah bekerja? pasien Sudah, Bu. Saya bekerja sebagai karyawan di pabrik sepatu Nike.
dokter O begitu. Berapa hari seminggu? pasien Biasanya enam hari seminggu, sepuluh jam sehari. Saya libur pada hari Jumat.
dokter Hmmm. Dan apakah Ibu juga punya tugas di rumah? pasien Oooo, banyak Bu dokter. Ayah saya sudah lama meninggal, ibu saya sudah tua sehingga saya yang harus memasak untuk adik-adik saya, dan saya juga yang mengurus rumah. Kami tidak punya pembantu.
dokter Hmmmm, berat juga. Ibu kelihatan kurus. Berat badan biasanya berapa? pasien Biasanya 60 kilo, Bu, tetapi akhir-akhir ini berat badan saya turun menjadi 50 kilo.
dokter Baik, sekarang saya mau memeriksa tenggorokan Ibu. Coba, buka mulut. Hmm, keluarkan lidah. Ucapkan aaaahhh. pasien Ahhhhh. Bagaimana, Bu. Apakah tenggorokan saya merah?
dokter Tidak. Kelihatannya tenggorokan Ibu tidak apa-apa. Sekarang berdiri. Angkat tangan kanan. Angkat tangan kiri. pasien Aduh! Kalau saya mengangkat tangan kiri saya begini, punggung saya sakit, Dok.
dokter Bu, boleh saya bertanya. Apakah Ibu selalu sarapan sebelum berangkat ke pabrik? pasien Wah! Jarang. Soalnya, pada pagi hari saya harus mengurus adik-adik. Saya tidak punya waktu untuk sarapan.
dokter Hmmm. Begini, Bu. Saya kira Ibu tidak sakit, hanya capai dan terlalu sibuk. pasien O, begitu. Apa yang sebaiknya saya lakukan supaya saya tidak merasa sakit dan capai?
dokter Pertama-tama, saya mengusulkan supaya Ibu makan pagi setiap hari. Jangan berangkat ke pabrik kalau belum makan. pasien Baik, Dokter. Sebaiknya saya makan apa?
dokter Nasi dengan telur, sayuran dan buah. Lalu saya minta supaya Ibu minum obat Energen. pasien Obat apa itu?
dokter Semacam tonikum yang dibuat dari beras, buah-buahan dan sayur-sayuran. pasien Bisa saya beli di apotek?
dokter Bisa. Harganya tidak begitu mahal. Hanya Rp.12.500 sebotol. pasien Apakah ada lagi yang perlu saya lakukan?
dokter Saya mengusulkan supaya Ibu beristirahat di rumah kalau Ibu merasa capai atau pusing. Jangan bekerja. pasien O, baik, Dokter.
dokter Saya kira sudah cukup, Ibu. Ibu boleh membayar di depan. pasien Berapa, Dokter?
dokter Hanya dua puluh lima ribu. pasien Terima kasih dokter. Saya minta diri. Permisi dulu.
dokter Mari. Mudah-mudahan Ibu cepat sembuh.