Ibu Hamil Tak Perlu Susu Khusus

«Serba-Serbi Nusantara» – a Textbook for Advanced Indonesian • Lesson 12—“Pregnant Women don’t need Maternal Milk”

Click to rate this post!
[Total: 1 Average: 5]
Judul Ibu Hamil Tak Perlu Konsumsi Susu Khusus Ibu Hamil
Penulis Aditya Widya Putri
Disadur dari Tirto.id
Jumlah Kata 940 kata
Tingkat Kesulitan C1unduh pdf

Sang Penulis

aditya

Aditya Widya Putri adalah wartawan pada majalah daring (online) Tito.id. Ia menulis tentang kesehatan, masalah sosial, ilmu pengetahuan serta budaya populer. Mbak Aditya dapat dihubungi lewat situsnya di linkedin.com. Alamat surelnya [email protected].

Langkah Awal

Kosa Kata

Tulislah sekitar 10 sampai 20 kata yang berkaitan dengan kehamilan dan kesehatan ibu serta bayinya.

Pertanyaan

  1. Apakah seorang perempuan yang hamil bisa makan makanan yang sama dengan perempuan yang tidak hamil? Kalau tidak sama, apa perbedaannya?
  2. Apakah seorang ibu yang hamil dianjurkan untuk minum obat atau suplemen tertentu? Yang mana?
  3. Apakah seorang yang sedang menyusui perlu memperhatikan apa yang ia makan dan minum?
  4. Apakah di negara Anda ada susu khusus untuk wanita yang hamil dan susu khusus untuk ibu yang sedang menyusui?

Nonton Yuk

Tontonlah video ini sebelum membaca teks.

Pertanyaan

  1. Apakah Anda pernah menonton iklan yang serupa?
  2. Di dalam teks yang akan kita baca dikatakan bahwa iklan seperti yang tadi kita tonton hanya mungkin ada di Indonesia. Alasannya hanya di Indonesia ada susu khusus untuk perempuan hamil dan ibu yang menyusui. Apakah benar?
  3. Kalau memang benar apa kira alasan maka produk seperti itu diperjualbelikan di Indonesia?

Bacaan

Ibu Hamil Tak Perlu Konsumsi Susu Khusus Ibu Hamil

  1. Mengonsumsi susu formula selama mengandung sepertinya menjadi kelaziman bagi sebagian ibu hamil. Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli susu dengan asupan gizi tambahan itu. Ragam komposisi gizi yang ditawarkan susu hamil juga menjadi pertimbangan. Iklan menggoda dengan tawaran banyaknya kandungan gizi akan mempengaruhi kondisi janin.
  2. Persepsi ini juga yang menjangkiti Neni (26). Kehamilan pertama ia perlakukan dengan sangat istimewa. Ia mengaku segala makanan, suplemen penambah gizi ditelannya guna membantu pembentukan sel-sel otak anak. Susu ibu hamil juga tak luput ia minum.
  3. “Kalau lagi hamil, butuh asupan asam folat tinggi, AHA dan DHA. Apalagi sebelum usia empat bulan, saat pembentukan otak,” katanya.
  4. Saat ditanya soal kebenaran informasi tersebut, ia menjawab sekadar tahu dari iklan-iklan promosi susu ibu. Meski menelan banyak zat gizi, ia tak takut gemuk, sebab, kata Neni, konsumsi makan ibu hamil dibagi untuk dua orang. Namun, menjelang kelahiran, ia malah diminta dokter untuk berdiet karena kelebihan berat badan.
  5. Padahal, konsumsi susu pada ibu hamil tak diperlukan apabila gizi makanan telah terpenuhi. Dokter Utami Roesli, Ketua Sentra Laktasi Indonesia bahkan menyatakan susu ibu hamil tak berbeda dengan susu jenis lainnya. Merek “susu ibu hamil”, kata Utami, hanya ada di Indonesia.
  6. Lemak sapi itu berikatan pendek, makanya perlu menambahkan DHA dan AHA. Masalahnya, zat itu tidak diserap dengan bagus karena merupakan tempelan,” kata dokter Utami. Ia melanjutkan, berdasarkan 16 penelitian, susu yang diberi tambahan AHA dan DHA tidak menambah kepandaian anak.
  7. Iklan susu dengan bermacam-macam jenis. Seperti susu anak dengan klasifikasi umur tertentu, susu diet, susu pria berotot, susu ibu hamil, dan susu ibu menyusui, menurutnya, hanya merupakan strategi penjualan. Sebab, resolusi World Health Assembly (WHA) pada sidang pleno Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mei 2015 melarang iklan susu formula bagi anak di bawah tiga tahun. Indonesia turut menandatanganinya. Aturan itu jelas berdampak pada penjualan perusahaan.
  8. Iklan susu anak tak hanya dilarang tampil di media komersil, dokter juga dilarang menyarankan penggunaan pada pasien. Selain itu, perusahaan susu tak boleh mengiming-imingi konsumen dengan hadiah-hadiah tertentu guna mendongkrak pembelian.
  9. Penerapan aturan tersebut mendapat pertentangan keras, terutama dari pengusaha industri susu. Dampaknya, peraturan beriklan susu di Indonesia menjadi lebih longgar. “Ini memang ada pertentangan kepentingan. Mengapa kita mau dibodoh-bodohi seperti itu?” tanyanya.
  10. Committee on Nutritional Status During Pregnancy and Lactation menyatakan standar kenaikan berat badan pada ibu hamil sekitar 7 kg sampai 18 kg. Untuk ibu gemuk dengan body mass index (BMI) lebih besar dari 26-29, pertambahan berat badan ideal sekitar 7 hingga 11,5 kg. Untuk ibu normal dengan BMI 19,8-26 maka pertambahan standarnya 11,5–16 kg. Untuk ibu kurus yang angka BMI-nya kurang dari 19,8, pertambahan standar berkisar antara 12,5 kg sampai 18 kg.
  11. Pola ideal dari peningkatan berat badan selama hamil adalah 1–2 kg selama trimester pertama. Diikuti dengan peningkatan rata-rata 0,4 kg per minggu selama akhir trimester kedua. Selama trimester kedua, umumnya peningkatan berat badan menandakan peningkatan volume darah, pembesaran payudara, rahim, dan berhubungan dengan jaringan dan cairan serta simpanan lemak ibu hamil.
  12. Peningkatan berat badan yang tidak sesuai atau lebih dari 1 kg per bulan selama trimester kedua dan ketiga, bahkan peningkatan berat badan berlebihan (lebih dari 3 kg per bulan), harus dievaluasi. Dan, ibu yang mengalaminya perlu mendapatkan konseling nutrisi.
  13. Kekurangan nutrisi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia, keguguran, kelahiran prematur, insersia uteri (ibu tak kuat mendorong janin), pendarahan pascapersalinan, infeksi pada ibu, dan banyak lagi. Adapun makan secara berlebihan dapat menyebabkan bobot janin terlalu besar.
  14. Maka, sebaiknya ibu hamil makan secukupnya sesuai dengan kebutuhan selama kehamilan. Keperluan zat gizi tambahan pada kehamilan dimuat dalam risalah Widya Karya Pangan dan Gizi VI. Ibu hamil cukup menambah kalori sebanyak 285 kal, protein sebanyak 12 g, kalsium 400 mg, zat besi 20 mg, vitamin A 200 RE, thiamin 10,2 mg, riboflavin 0,2 mg, Niacin 1 mg, vitamin C 10 mg, dan vitamin D 10 μg.
  15. Departemen Kesehatan tahun 2014 juga merilis zat gizi yang diperlukan ibu pada trimester ketiga, yakni energi 300 kal, protein 20 g, lemak 10 g, karbohidrat 40 g, serat 4 g, dan air 300 mL. Vitamin yang dibutuhkan adalah vitamin A 350 μg, vitamin B1 0,3 mg, vitamin B2 0,3 mg, vitamin B3 4 mg, vitamin B5 1 mg, vitamin B6 0,4 mg, folat 200 μg, vitamin B12 0,2 μg, kolin 25 mg, dan vitamin C 10 mg.
  16. Terakhir adalah angka kecukupan mineral: kalsium 20 mg, magnesium 40 mg, mangan 0,2 mg, tembaga 100 mcg, kromium 5 μg, besi 1 mg, iodium 70 μg, seng 1 mg, dan selenium 5 μg.
  17. Dalam risalah Pedoman Gizi Seimbang (PGS) Depkes dinyatakan nasi seberat 100 gram setara 3/4 gelas memiliki 175 kalori, 4 g protein, 40 g karbohidrat. Maka setidaknya ibu hamil harus mengonsumsi tambahan nasi sebanyak 1 1/4 gelas. Lalu kandungan zat gizi tempe sebanyak 2 potong sedang adalah 6 gram protein, 3 gram lemak, dan 8 gram karbohidrat. Jadi, ibu hamil perlu untuk menambah konsumsi tempe sebanyak 6 potong sedang atau yang setara dengan asupan itu.
  18. Untuk tambahan lemak, PGS menyatakan satu potong sedang daging sapi (35 g) mengandung 7 gram protein, 5 gram lemak dan 75 kalori. Ibu hamil bisa mengonsumsi tambahan dua potong sedang daging sapi, ditambah sayur, buah-buahan yang bervariasi, serta air minum yang cukup.
  19. Bagaimana dengan asam folat yang penting dikonsumsi pada masa awal kehamilan? Asam folat dapat diperoleh dari kubis, juga brokoli. Jika tak yakin dengan nutrisi yang Anda konsumsi, dokter kandungan biasanya meresepkan suplemen asam folat yang harganya murah. Susu tentu boleh diminum jika Anda memang doyan. Namun, itu bukanlah kewajiban.
  20. “Tidak perlu minum susu, karena mamalia lain saat hamil juga tak minum susu,” kata dokter Tami.

(tirto.id – adi/msh)

Latihan Pemahaman

Please note that you have to use the blue arrow button, or the navigation dots, to progress from one exercise to the other!

Kosa Kata Penting

Kandungan

The word kandungan has 3 meanings: 1. content, 2. womb, and 3. fetus. The fetus is also known as janin, and the womb as rahim — both are Arabic loanwords. The word for ‘pregnant’ is either mengandung, which also means ‘to contain’ or hamil, which is also a loanword from Arabic. There is also a third word for ‘pregnant’ which is bunting, but this word is considered rude as it is mainly used for animals.

Susu

The Indonesian-Malay language has four words for the female breast: susu, tetek, payudara, and buah dada. As we have seen with kandungan, the container (womb) and the content of the container (the fetus) have the same name. The same is also true for the female breast: The word susu does not only refer to female breast, but also to it’s content, the milk.

Payudara is a rather formal word, and mainly used in scientific and medical contexts. Both susu, and the rather poetic expression buah dada (fruit of the chest) can be used in most contexts whereas tetek is mainly used in colloquial speech, and may even sound slightly rude.

Verbal forms are only derived from susu and tetek: menyusui (to breastfeed), menetek (to suckle, feed), and meneteki (to breastfeed). The terms that are by far the most common ones are menyusui and the colloquial form netek.

Luput

The translation given for luput are ‘escaped; missed; disappeared; loose’.

Susu ibu hamil juga tak luput ia minum.
She also never missed to consume milk for breastfeeding women.

7 Pelatih ternama yang tak luput dari pemecatan pada 2017.
7 famous couches that were not fired (lit. ‘escaped the fireing’) in 2017.

However, luput mainly occurs in the positive phrase luput dari…, or in the negative phrase tak (or tidak) luput dari.

Luput dari bencana.
Spared from disaster.

Luput dari perhatian.
Escaped the attention.

Francois Hollande Tidak Luput dari Skandal.
Francois Hollande is not free from scandals.

Pra- & Pasca-

Pra- and pasca- are prefixes derived from Sanskrit. They are used just like the English prefixes ‘pre-’ and ‘post-’.

prasejarah
prehistory

pascamodern
postmodern

pascasarjana
postgraduate

(pendarahan) pascapersalinan
postpartum (bleeding)

The prefixes pra- and pasca- are relatively new, and are – just like tuna- (without), maha- (super-, great), and antar- (inter-) – derived from Sanskrit.

Even though these prefixes are frequently used, and the official Kamus Besar Bahasa Indonesia clearly denotes them as prefixes, they are often written as separate words. A Google search conducted on 11/2/2018 resulted in 4,710 hits for the correct phrase penanganan pascapanen padi (rice postharvest handling), but 15,800 hits for penanganan pasca panen padi! Pasca, furthermore, is often wrongly pronounced ‘paska’.

Frasa yang Berguna

Bacalah frasa bahasa Inggris di bawah ini dan cobalah menebak artinya dalam bahasa Indonesia. Tekan “Balik” untuk memeriksa jawaban Anda. Kemudian carilah frasa tersebut di dalam konteks.

Padan Kata

Tulislah padanan kata untuk kosa kata di bawah ini. Padanan kata dapat dicari di dalam teks.

MeN-

When the prefix meN- is attached to bases beginning with the three plosives p, t, and k, or with s, initial p, t, k, and s are replaced by the nasals m, n, ng, and ny. Pukul becomes memukul, tulis becomes menulis, kirim becomes mengirim, and sapu becomes menyapu.

An exception is sometimes made with words borrowed from other languages, and initial p, t, or k may be retained. It is quite common to encounter mengorupsi besides mengkorupsi, and mensukseskan next to menyukseskan. A Google search conducted on 1 March 2018 found 1,530,000 occurrences of mensukseskan while menyukseskan was with 1,310,000 results slightly less popular, and mengkorupsi is also slightly more popular than mengorupsi. Other Dutch loanwords such as menyekrup from sekrup (screw), memotret from potret (photograph), or menelpon from telpon (telephone) have become so strongly Indonesianised that the initial consonants are almost always dropped. There is a growing tendency, strongly supported by Pusat Bahahsa, to treat foreign loanwords equal to native Malay words. Mengonsumsi, a Dutch loanword, is still often written mengkonsumsi. Not only European loanwords are perceived as foreign, initial p, t, k, and s can also be retained with loanwords from Sanskrit, Arabic, and even from other Indonesian languages. In terjemah (Arabic) and pengaruh (Sundanese) the initial consonant is often retained even though this is now officially considered substandard.

Base meN- added Correct form Translation
konsumsi mengkonsumsi mengonsumsi to consume
pengaruh mempengaruhi memengaruhi to influence
terjemah menterjemahkan menerjemahkan to translate

Isian

ditelannya menjangkiti asupan sekadar terpenuhi
pembentukan kelaziman penjualan menyatakan mengonsumsi

Kosa Kata

Ulas dan hafalkan kosa kata di bawah ini.

Teka-Teki Mencari Kata

Usahakan untuk menyelesaikan teka-teki ini dalam waktu kurang dari 2 menit 30 detik.

© 2015–2024 INDONESIAN ONLINE • Log in