Anak Jalanan – Bacaan 4
Kegiatan 1—forum
Menurut Anda, faktor mana (atau kelompok mana) yang bisa menghambat ketersediaan alat kontrasepsi bermutu bagi semua orang yang membutuhkannya?
Kegiatan 2—bacaan
Baca teks yang di bawah dan kerjakan latihan-latihan berikut.
Kesehatan Reproduksi
Jaminan ketersediaan sarana kesehatan reproduksi
- Kalau kesehatan reproduksi merupakan hak dasar setiap orang, maka jaminan ketersediaan sarana kesehatan reproduksi, khususnya alat-alat kontrasepsi, merupakan sarana untuk menjamin dan melindungi orang agar dapat menikmati hak dasarnya itu.
- Jaminan ketersediaan alat-alat kesehatan reproduksi berarti bahwa setiap orang dapat memilih, mendapatkan, dan menggunakan kontrasepsi bermutu serta produk-produk lainnya yang penting bagi kesehatan reproduksinya, ketika mereka membutuhkannya.
- Namun, jaminan ketersediaan terancam oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain masalah pendanaan, agama, dan budaya. Faktor penghambat antara lain adalah konservatisme budaya masyarakat, fundamentalisme agama, dan upaya liberalisasi pelayanan kesehatan dalam sistem kapitalisme neoliberal yang kian masif.
- Pada tahun 2002 Dana Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk masalah Kependudukan UNFPA melaporkan bahwa 73 negara mengalami situasi darurat dalam pengadaan sarana kesehatan reproduksi, termasuk kontrasepsi, yang jumlahnya sekitar 150 juta dolar AS. UNFPA hanya mampu memberikan bantuan sekitar 24 juta dolar AS guna mengatasi situasi tersebut. Hal ini disebabkan karena pemerintahan Amerika Serikat memutuskan untuk memberhentikan segala bantuan pada UNFPA.
- Sejak dimulainya upaya untuk mengendalikan kelahiran pada tahun 1957, Indonesia mencatat prestasi yang sangat fantastis dalam menurunkan pertumbuhan penduduk. Sepanjang kurun waktu dari tahun 1970 sampai dengan 1997 tingkat fertilitas total turun dari 5,6 menjadi 2,8. Meskipun di satu sisi program Keluarga Berencana dapat dianggap berhasil, namun harus diakui banyak sekali tantangan yang harus dihadapi dalam meningkatkan mutu pelayanan Keluarga Berencana di Indonesia.
- Salah satu tantangan utama adalah banyaknya kalangan yang tidak mendapat pelayanan yang selayaknya, seperti kelompok miskin, dan remaja. Kelompok ini kurang mendapat informasi dan layanan yang memadai tentang kesehatan reproduksi. Tidak mengherankan bila pengetahuan yang mereka miliki tentang kesehatan reproduksi tidak cukup untuk melindungi mereka dari risiko seputar permasalahan kesehatan reproduksi.
- Pada hal organ reproduksi yang sehat dibutuhkan untuk kesehatan reproduksi. Organ-organ reproduksi di dalam tubuh bisa rusak oleh penyakit menular seksual (PMS) yang mengakibatkan kemandulan. Baik pria ataupun wanita bisa memiliki masalah kemandulan bila terinfeksi PMS. Wanita hamil dapat menularkan PMS kepada bayi di dalam kandungannya.
- Ketersediaan sarana kesehatan reproduksi yang tidak memadai membuat perempuan rentan terhadap kehamilan tak dikehendaki, meningkatnya angka aborsi, khususnya aborsi tidak aman, semakin tingginya angka kematian ibu melahirkan dan bayi, serta tingginya angka infeksi penyakit-penyakit seksual menular, termasuk HIV/AIDS.
- Menurut hasil survei di beberapa negara, tampak bahwa separuh jumlah kehamilan merupakan kehamilan yang tidak dikehendaki; setiap menit 40 perempuan melakukan pengguguran kandungan (aborsi) tidak aman; 10 orang terinfeksi virus HIV/AIDS dan 650 orang terinfeksi penyakit-penyakit infeksi seksual menular yang dapat disembuhkan.
- Situasi ini masih ditambah dengan pandemi global HIV/AIDS, dan kelompok terbesar yang terancam adalah kaum muda, khususnya yang berusia 15-24 tahun. Buruknya kondisi kesehatan reproduksi, khususnya yang disebabkan oleh HIV/AIDS, akan mempermiskin individu, keluarga, dan komunitas di negara yang tidak memiliki persiapan untuk menghadapi persoalan itu. Pemerintah di negara-negara semacam itu biasanya menganggap ringan persoalan hak-hak reproduksi serta tidak memperhitungkan kebutuhan akan jaminan ketersediaan sarana kesehatan reproduksi yang dibutuhkan warganya.
Program KB di Indonesia
Catatan Budaya
Hindarkan penggunaan kata yang berkaitan dengan alat kelamin kecuali bila memang perlu. Dalam hal itu pun usahakanlah untuk menggunakan kata yang sesuai dengan konteks. Sebaiknya gunakan ragam bahasa yang resmi (baku). Perhatikan bahwa beberapa kata kedengaran sangat kasar (ksr) sementara yang lain digunakaan secara akrab dalam percakapan sehari-hari (cak), dan ada juga yang biasanya hanya digunakan oleh kanak-kanak (knk). Jangan lupa bahwa sebuah kata yang bagi seseorang kedengaran biasa-biasa saja, bagi orang lain bisa kedengaran sangat kasar! Menarik untuk dicatat adalah bahwa orang Jawa memanggil anak laki-lakinya dengan panggilan thole atau lik dari asal kata konthole dan kelik, sementara anak perempuan dipanggil nduk atau wuk dari asal kata genduk dan gawuk yang masing-masing adalah nama alat kelamin!
Alat kelamin laki-laki: |
penis, zakar (baku), burung (knk), titit (knk), kontol (ksr), testis (baku), buah zakar (baku), pelir (baku), telur (cak) |
Alat kelamin perempuan: |
memek (cak), pepek (cak), nonok (cak), puki (ksr), klitoris (baku), kelentit (baku, cak), itil (cak), kacang (cak) |
Berhubungan seks: |
bersenggama (baku), bersetubuh (baku), main (cak), display-on-mouse-over (obscene) |
Satu lagi kata yang dalam bahasa percakapan digunakan untuk kemaluan (laki-laki dan perempuan) adalah barang.
Kegiatan 3—latihan
Kerjakan latihan-latihan berikut.
Kegiatan 3—pr
Tulislah surat kepada pemerintah Amerika Serikat dan mengingatkan mereka bahwa keberhasilan UNFPA dalam hal kesehatan reproduksi bukan saja bermanfaat bagi si penerima jasa tetapi juga atas kepentingan Amerika Serikat sendiri. Ingatkan mereka juga akan akibat pemberhentian dana tersebut.
bla bla
Kegiatan 5—kosa kata
Ulas dan hafalkan kosa kata di bawah ini.
Nouns
number
[q] [a]emergency
[q]dasar
[a]basic, elementary
[q] [a]right
[q] [a]guarantee
[q] [a]social circle
[q]kandungan
[a]womb (= rahim), fetus
[q]kemandulan
[a]infertility
[q]kependudukan
[a]population, demography
[q] [a]availibility
[q]kurun waktu
[a]time span
[q]mutu
[a]quality
[q]pendanaan
[a]financing
[q] [a]citizen, resident, inhabitant
[q]pengadaan
[a]supplying, procurement
[q]pengguguran
[a]abortion
[q]Penyakit Menular Seksual (PMS)
[a]Sexually Transmitted Disease (STD)
[q]Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
[a]United Nations (UN)
[q]préstasi
[a]achievement
[q] [a]facility
[q] [a]one half
[q] [a]challenge
[q] [a]level, degree
[q]tubuh
[a]body
[q]upaya
[a]effort, endeavor, attempts
[/qdeck]Verbs
berupaya,
[a]to endeavor, attempt, try, to do one’s best
[q]melindungi
[a]to protect
[q] [a]to satisy, suffice, sufficient
[q]membutuhkan
[a]to need
[q]memperhitungkan
[a]to consider
[q] [a]to admit, confess, acknowledge
[q] [a]to overcome
[q] [a]to control
[q]menghadapi
[a]to face
[q] [a]to enjoy
[q]menular
[a]to infect, to contaminate
[q]menularkan
[a]to spread s.t. (illness, bad habits, e.g.)
[q] [a]to heal
[q]tak dikehendaki
[a]unwanted
[q] [a]threatened
[/qdeck]Adjectives etc.
masif
[a]massive
[q]layak
[a]proper, appropriate
[q]rentan
[a]vulnerable
[q]ringan
[a]light
[q]maka
[a]that’s why
[q] [a]specifically
[q]kian
[a]ever increasing
[q] [a]in order to
[q]seputar
[a]around, in the vicinity, on the subject of
[q]baik… ataupun…
[a]both… and…
[q] [a]and
[/qdeck]