«Serba-Serbi Nusantara» – a Textbook for Advanced Indonesian • Lesson 16—“Religious Leaders call for Interfaith Harmony”
Pertanyaan
- Apa yang Anda ketahui mengenai agama-agama yang ada di Indonesia? Yang mana yang kalian ketahui?
- Apakah ada perbedaan antara Kristen dan Katolik?
- Banyak orang Indonesia tidak mengetahui perbedaan antara Budha dan Konghuchu. Mengapa?
- Kalau ada dua pihak yang bertengker dan lalu baik-baikan, apa kata lain untuk ’baik dan damai’ dan ’tidak bertengkar’?
- Republik Indonesia dibagi dalam beberapa strata wilayah administrasi mulai dari provinsi, kabupaten dsb. Sebutkanlah wilayah adminsitrasi yang Anda ketahui.
- Apakah Anda mengetahui kata umat? Dalam bahasa Inggris disebut Ummah.
- Bagaimana kehidupan antarumat (interfaith) di negara Anda?
- Apa yang dilakukan pemerintah di negara Anda untuk mempererat hubungan antaragama?
- Umat Islam beribadah di masjid, umat Kristen dan Katolik di gereja. Apa nama tempat ibadat Buddha, Konghucu, dan Hindu?
- Ormas (organisasi masyarakat) keagamaan apa yang ada di negara Anda?
Menonton 1
Sebelum membaca, tontonlah video singkat, berjudul Perkuat Toleransi melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Dengarkan dengan volume rendah dan sesekali tekan pause untuk membaca teks dengan lebih jelas.
Menonton 2
Berikut adalah video mengenai toleransi antar umat beragama.
Percakapan dalam video tersebut cukup sederhana. Cobalah untuk membuat transkripsi. Kemudian periksa hasil transkripsi Anda.
Bacaan
Tokoh Agama Deklarasikan Kerukunan Umat Beragama
- JAKARTA, KOMPAS — Tokoh dari enam agama menandatangani deklarasi kerukunan umat beragama untuk mempererat hubungan antaragama. Kerja sama diharapkan tidak berhenti hanya pada deklarasi, tetapi pada aksi-aksi yang lebih nyata sehingga ke depan tidak lagi terjadi konflik-konflik agama di Tanah Air.
- Warga Tionghoa beribadah di Wihara Tri Dharma Bumi Raya yang letaknya berdekatan dengan Masjid Raya Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa (3/2). Toleransi beragama dan akulturasi budaya di Singkawang berjalan dengan sendirinya sejak lama.
- Deklarasi kerukunan umat beragama ditandatangani di akhir acara fasilitasi pertemuan pemerintah daerah, tokoh agama, ormas keagamaan, dan dialog kerukunan generasi muda antaragama bertajuk “Harmonisasi Kerukunan Umat Beragama” yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Senin (21/12).
- Penandatanganan dilakukan oleh enam tokoh agama, yaitu Ketua Bidang Kerukunan Majelis Ulama Indonesia Yusnar Yusuf, Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia Ignatius Suharyo, Sekretaris Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Gomar Gultom, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia SN Suwisma, Ketua Walubi Mpu Suhadi Sendjaja, dan Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia Uung Sendana.
- Selain mereka, yang ikut menandatangani deklarasi yaitu Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Jaksa Agung HM Prasetyo.
- Deklarasi berisi lima poin. Pertama, bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa, yang menjunjung tinggi kebinekaan dan kesetaraan di antara semua komponen bangsa.
- Kedua, saling menghargai perbedaan ajaran agama dan keyakinan masing-masing untuk menciptakan suasana damai dalam kerangka menjaga persatuan dan kesatuan dan kedaulatan Indonesia. Ketiga, sanggup menjaga kerukunan dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bermasyarakat di Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
- Kemudian, menolak segala bentuk paham dan tindakan kekerasan/radikalisme dan terorisme dengan mengatasnamakan agama yang dapat menimbulkan perpecahan di dalam masyarakat dan mengancam kedaulatan Indonesia. Terakhir, memelihara dan mengembangkan nilai-nilai luhur sebagai landasan moral dan etik dalam membangun peradaban Indonesia.
- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, eratnya relasi antarumat beragama menjadi benteng untuk mempererat persatuan, mencegah konflik agama, dan mencegah menyebarkan paham radikalisme yang mengatasnamakan agama. Oleh karena itu, pertemuan dan deklarasi kerukunan umat beragama tersebut menjadi penting.
- “Karena pentingnya makna pertemuan antartokoh dan umat antaragama, pertemuan serupa harus digelar pula di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan. Pertemuan juga melibatkan tokoh masyarakat dan jajaran pemerintah di level kecamatan dan desa,” katanya.
- Sementara HM Prasetyo mengingatkan agar upaya merawat kerukunan tidak berhenti pada deklarasi. “Harus disadari oleh diri masing-masing, menjaga kerukunan adalah pertaruhan kita sebagai bangsa, bangsa yang besar menjunjung tinggi toleransi,” katanya.
- Yusnar Yusuf menambahkan, pemerintah juga harus memiliki niat yang kuat untuk menjaga kerukunan umat beragama. Ini yang selama ini dinilainya masih kurang sehingga konflik agama masih kerap terjadi.
- “Kami tokoh agama hanya bisa mendorong dengan kekuatan moral, sementara kekuatan pemaksa ada pada negara,” tambah Gomar Gultom.
Latihan Pemahaman
Jawablah pertanyaan pemahaman di bawah ini.
Yang Maha Esa
Besides pra- (pre-), pasca- (post-), tuna- (without), and antar- (inter-), maha- (great, very, extremely) is yet another prefix derived from Sanskrit. It can be added to adjectives:
- mahabesar
extremely large - mahamulia
highly esteemed, extremely glorious - mahadahsyat
incredibly terrible - mahakuasa
almighty - mahasiswa
university student - mahaguru
professor at a university - maha esa
almighty
and also to nouns:
It can also be added to the numeral esa (one)
If you look at the definition of mahakuasa, you will see that both mahakuasa and maha esa have the same translation. This is because maha esa usually only occurs in the phrase Tuhan Yang Maha Esa where the most idiomatic translation is ‘the almighty God’. Literally it translates as ‘the one and only God’. Even though maha- is a prefix, it is written as a word in its own right, and in capital letters, in the phrase Tuhan Yang Maha Esa where even yang is capitalised!
Esa simply means ‘one’. Many Austronesian languages have either esa or isa or a smilar word for the number one:
Esa is used in: Tombulu (Sulawesi)
Isa is used in: Puyuma (Taiwan), Lalagasy (Madagascar), Hiligaynon, Maranao, Tagalog (Philippines)
Often isa/esa undergoes a slight shift: In Acehnese and Cham we find it represented as sa, in Javanese it is eka, in Tetun ida, and in Ilokano maysa. Among Polynesian languages isa is clearly discernible in Samoan tasi. Tuvaluan has both tasi and tahi. The latter form is widespread in Polynesia: Maori, Rapanui, Tahitian, and Tongan have tahi, and in Hawaiian it became ‘e-kahi.
Pekerjaan Rumah (PR)
Jawablah ke-27 pertanyaan dan kerjakan tugas-tugas di bawah ini secara tertulis dan lisan.
Frasa yang Berguna
Bacalah frasa bahasa Inggris di bawah ini dan cobalah menebak artinya dalam bahasa Indonesia. Tekan “Balik” untuk memeriksa jawaban Anda. Kemudian carilah frasa tersebut di dalam konteks.
Tata Bahasa
In Paragraph 7 we read:
Menciptakan suasana damai dalam kerangka menjaga persatuan dan kesatuan dan kedaulatan Indonesia.
Creating a peaceful atmosphere in order to maintain the unity of Indonesia.
In this context, both persatuan and kesatuan were translated as ‘unity’ even though there is a small difference between the two words: Persatuan is derived from bersatu ‘to become one’. It hence denotes a unity which has been achieved by the different ethnic groups of Indonesia that united (bersatu) to create an association, which, however, did not become a confederation (negara persatuan), but a unitary state (negara kesatuan).
Persatuan
Persatuan is widely used for clubs, associations, and unions, but it can also have the meaning of ‘unity’.
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI)
The Football Association of Indonesia
Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM)
Football Club of Makassar
Persatuan negara-Negara Asia Tenggara
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
Persatuan Islam (PERSIS)
Islamic Union
Negara Persatuan Arab
United Arab States (a short-lived Arabic state from 1958-1961)
Kita harus menjaga persatuan kita.
We have to maintain our unity.
Kesatuan
Kesatuan is ‘oneness, unity’.
Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik
National Unity Directorate
Kesatuan manusia dengan alam sekitar.
The oneness of man and nature.
Satuan
Satuan is ‘a unit’.
Meter ialah satuan ukuran panjang, sedangkan gram satuan berat.
The Meter is a unit of length, whereas Gram is a unit of weight.
Satuan Tugas (Satgas)
Taskforce
Kesatuan Gurita
Octopus Squad (in the Indonesian army)
Latihan Isian
Gunakan kata yang ada di samping teks untuk melengkapi kalimat-kalimat di bawah ini.
Latihan Kosa Kata
Gunakan kata yang ada di samping teks untuk melengkapi kalimat-kalimat di bawah ini.
Teka-Teki Mencari Kata
Usahakan untuk menyelesaikan teka-teki ini dalam waktu kurang dari 3 menit.
Review
We hope that «Serba Serbi Nusantara» has helped you making progress in learning the Indonesian language. And if it did so, we would appreciate if you could share your experience with the rest of the world by writing a brief review about your learning experience using «Serba Serbi Nusantara».
Thank you!
Required