«Serba-Serbi Nusantara» – a Textbook for Advanced Indonesian • Lesson 7—“The Mentawai Tsunami (1)”
Pembuka
Melihat kata-kata berikut teks yang akan kita baca kira-kira mengenai apa?:
gempa, mengguncang, guncangan, peringatan dini, lempeng, bencana, pemantauan, disebarkan, ditayangkan, dasar laut.
Pekerjaan Rumah
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan menggunakan kalimat yang lengkap.
- Bencana alam mana yang paling sering melanda tempat tinggal Anda?
- Apakah di negara Anda ada sistem peringatan dini tsunami? Bagaimana bentuknya? Perangkat apa saja yang dipakai? Bagaimana di Indonesia?
- Upaya apa yang ditempuh di negara Anda untuk mendidik dan melatih penduduk supaya siap siaga menghadapi bencana alam?
- Bagaimana penduduk dapat diberitahu ketika terjadi bencana alam?
- Hambatan apa yang dihadapi negara kepulauan seperti Indonesia dalam menyebarkan informasi bencana?
- Daerah mana yang paling rentan terhadap gempa bumi dan tsunami di Indonesia?
- Apa yang Anda ketahui tentang tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004?
- Apa hanya gempa besar yang dapat memunculkan tsunami?
- Bagaimana proses terjadinya gempa bumi serta tsunami?
- Apa yang Anda ketahui tentang Mentawai?
Tsunami
Kosa Kata
Tulislah sekitar 20 kata (kata benda, kata kerja, dan kata sifat) yang berkaitan dengan tsunami. Anda boleh menggunakan kamus.
Penyebab Tsunami
Tsunami disebabkan oleh apa? Tulislah paling sedikit 5 kalimat yang menjelaskan rangkaian kejadian tsunami.
Penanggulangan Bencana Tsunami
Apa yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri terhadap tsunami. Apa yang harus Anda lakukan kalau sirene tsunami berbunyi?
Nonton Yuk
Tontonlah video ini sebelum membaca teks.
Menjodohkan
Kerjakan latihan ini sebelum Anda mengerjakan latihan berikut.
Mendengarkan
Untuk setiap rekaman (jumlahnya 7) pilihlah pernyataan yang benar.
Bacaan
Belajar dari Mentawai, Mewaspadai Tsunami yang “Senyap” (I)
- Senin, 25 Oktober 2010, gempa berkekuatan 7,7 mengguncang sebagian besar kawasan pantai Sumatra Barat sampai Bengkulu.
- Gempa ini membangkitkan tsunami yang menyapu lebih dari dua puluh desa di Kepulauan Mentawai dan menyebabkan jatuhnya korban tidak kurang dari 448 jiwa dengan sekitar 100 orang lainnya dinyatakan hilang.
- Kejadian tsunami Mentawai bisa dikatakan merupakan babak baru pada pemahaman tsunami di Indonesia. Bagaimana tidak, pada kejadian ini mata kita terbuka bahwa perangkat peringatan dini tsunami kita belum bisa menjangkau keseluruhan masyarakat terutama yang berada di pulau-pulau kecil.
- Lebih ironis lagi, tsunami benar-benar menerjang justru setelah peringatan dini tsunami sudah dihentikan. Tsunami yang datang waktu itu menghantam Kepulauan Mentawai dengan ketinggian ombak mencapai 12m.
- Keadaan bertambah buruk karena cuaca buruk kemudian menghalangi proses pengiriman tim penyelamat dan logistik sehingga bantuan pertama sampai di Mentawai dua hari setelah bencana.
- Rangkaian kejadian tsunami Mentawai memberikan pelajaran penting bahwa bencana dapat berdampak sangat buruk jika terjadi atau menghantam kawasan pulau-pulau kecil Indonesia.
- Kurangnya akses terhadap peringatan dini, ketiadaan perangkat pendukung evakuasi mandiri, minimnya edukasi bencana, sampai risiko terisolir setelah bencana akibat putusnya akses transportasi atau gangguan cuaca buruk bisa berujung pada bertambahnya korban jiwa serta menghambat proses pemulihan pasca-bencana.
Bahwa Clauses
Bahwa clauses correspond to ‘that’ clauses in English. They behaves like a noun phrase and can occur in a number of positions where nouns usually occur.
The most frequent occurrence of a bahwa clause is as object of a transitive verb or as complement of an intransitive verb. As such it introduces indirect speech:
Instead of:
Gusa berkata, “Saya tidak pernah berbohong.”
Gusa said, “I have never lied.“
you can say:
Gusa berkata bahwa dia tidak pernah berbohong.
Gusa said that he has never lied.
Bahwa clauses also frequently occur as objects or complements of reporting
verbs. Examples in English are: He admitted that…, She thought that…, They confessed that… etc. Most of these reporting verbs do not have a noun as an object:
Mereka mengakui bahwa utangnya terlalu tinggi.
They admitted that their debts are too high.
When a bahwa clause is object or complement, bahwa can be omitted. In the above sentence bahwa can be omitted: Mereka mengakui bahwa utangnya terlalu tinggi. Another example:
Aku tak peduli (bahwa) kau sudah lama membenciku.
I don’t care (that) you have hated me for long.
If the subject of the bahwa clause is the same as the subject of the main clause, it can be omitted along with bahwa:
Ia berjanji (bahwa ia) akan mengembalikan barang yang dicurinya.
He promised (that he would return the stolen goods) to return the stolen goods.
A bahwa clause can occur in subject position. As subject it usually follows the predicate. Corresponding to such clauses in English are constructions whose subject is impersonal ‘it’, with the ‘that’ clause following the predicate. The bahwa clause may also precede the predicate, although this is not common:
Bahwa dia seorang penipu, sudah lama diketahui.
It has been known for a long time that he is a cheater.
Sudah jelas bahwa dia bersalah dalam perkara tersebut.
It is evident that he is guilty in this case.
Isian (1)
Gunakan kata yang ada di samping teks untuk melengkapi kalimat-kalimat di bawah ini.
Isian (2)
Gunakan kata yang ada di dalam tabel untuk melengkapi kalimat-kalimat di bawah ini.
menentukan | menghentikan | memantau | mengetahui | memancing |
meningkatkan | memutuskan | meramalkan | menyebabkan | memperoleh |
Padan Kata
Pilih padanan kata untuk kosa kata di bawah ini.
Teka-Teki Mencari Kata
Usahakan untuk menyelesaikan teka-teki ini dalam waktu kurang dari 2 menit 30 detik.